Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Aku seorang Majnun

Aku seorang Majnun yang gila akan cinta malam adalah hariku menitip salam pada cahaya Ilahi menatap langit penuh harapan merintih air mata yang memohon mengucap rindu yang tak terbalas Harapanku selalu ingin bertemu denganmu namun daya tak sampai berkunjung hanya doa yang bisa kusampaikan hanya angin yang bisa kutitipkan hanya bayangan yang bisa kulihat hanya khayalan yang bisa kurasakan namun itu tetap tak terasa rasa itu menjadi luka yang nyata Wahai angin yang menghembus segala arah Izinkan aku menitip salam dariku untuknya Berikan aku wewangian berbau Layla Bisiklah ia dengan nada rindu Ceritakanlah padaku tentangnya Agar aku menghilangkan gundah yang kalbu tersiksa Waktu semakin lama tak terasa rindu yang membakar jiwa tak sembuh jua sampai ingin membunuh jiwa Andai aku ditakdirkan bertemu Akan ku biarkan kaki ini terluka sampai menyentuh rumahmu Akan ku panjatkan Doa agar tak terhalang impian Akan ku korbankan nyawaku tuk sampai tujuan Akan kulonta...

tenggelam lautan kasih

Di ruang sunyi tak bersuara bersemi hati ditanah keras berhati empuk membawa cahaya diruang gelap mengajak dingin menjadi hangat mengajak hangat menjadi dingin kau datang mengucap salam tak terdengar menunjukan kepadaku suatu keindahan hati mengajak malam tuk bersua bagai tenggelam dilautan tak bertepi Harum Indah Nyaman Takut Tersenyum Menangis itu yang kurasakan di dekatmu hati ini terlalu betah jiwa ini tak mau pindah rasa ini terlalu nyaman namun bukankah kehidupan masih berlangsung? kan ku permohon izinkan tuk pergi sebentar lalu bertemu denganmu lagi kasih tak sebaya

ketidaksampaian

Terkadang aku bermimpi sesuatu yang tak sampai Bahkan naik tanggapun juga tak sampai Sampai akhirnya akupun pernah berjatuh karena mimpi yg tak kesampean itu Namun apa yang aku pikirkan?  Aku hanya berpikir "kapan aku bisa melayang bertemu kekasih tak sampai"  Semua itu membuatku hal yang sulit kudapatkan  Hanya saja ku percaya rencana Tuan yg mulai berkehendak Ku hanya bisa tersenyum manyum membayang dirimu sedang baik2 saja

Egois

ada amarah benci resah kesal dendam egois semua memengaruhiku amarah menghantuiku benci mengajakku resah menakutiku kesal, dendam, dan egois mengikutinya kini aku merasa resah dengan jiwa yang lemah tanpa berpikir yang lelah terlalu santai dengan marah seharusnya kudiam bisu tak melawan dengan mendengar dan melihat memadu diri dengan kekosongan menyendiri menejang pekat karena gelap membutakan semua namun kemana rasa itu pergi? terpukul sudah hati ini yang mengubah dunia kali ini mengubah sikap tak lagi bakti mengajak malam dengan kegelapan abadi kepada Tuan sang pencipta hati

quiet

Mati itu pilihan Hidup itu jalan Nikmat itu kawan Aku seorang dungu tak berpikiran Tanpa ada yang mengganggu Bagai kupu2 yang kesepian Dengan sayap yang layu Menatap bintang adalah hobi Dengan rindu yang terusik Dengan rasa yang abadi Tanpa ada yang mengusik Alam tak mendukung waktu tidur Cahaya redup mengajak mimpi tak nyata Dengan suara hati yang berlayar Mengajak jiwa melayang di maya Hati memang gelisah Segelisahnya dengan bayangan Terlalu nyaman dengan resah Yang tak mau membawa kawan Sepi tuan.. Terlalu indah dengan sepi Malam yang selalu dinanti Dengan rindu yang tak pernah mati

gelisah

Malam itu aku gelisah melihat langit berganti bulan, aku merasa ada seorang berada di sisi halus dengan mengajakku duka atas kehilangan diriku, namun ketika diriku sudah ku temukan ia hadir meratapi cinta dengan hati yang tulus. Cinta memamng membuatku gila sampai hilangnya akal, aku sudah ternoda cinta olehnya, cinta apakah ini yang ku maksud? Dia tampan parasnya memang seorang malaikat, hati selembut sutra, jantungnya bagaikan roda tak pernah berhenti berputar, darahnya manis, dagingnya sekuat batu, siapa dia? kenapa dia begitu indah? Memang banyak orang yang tegila-gila olehnya, dengan mengenalnya dia membuatku mencari tau siapa ayahnya, siapa bundanya, siapa anak-anaknya dan siapa kakeknya sampai aku mulai tergila oleh keluarganya. Bila mencintainya adalah dosa, aku siap masuk neraka. Memang cinta membuatku gila tapi apa yang kupikirkan adalah itu benar bahwa mencintainya adalah wajar dan sewajarnya ketika diriku terpengaruh olehnya. Hati itu memang tidak lagi bisa di paksakan d...