Langsung ke konten utama

Aku seorang Majnun

Aku seorang Majnun
yang gila akan cinta
malam adalah hariku
menitip salam pada cahaya Ilahi
menatap langit penuh harapan
merintih air mata yang memohon
mengucap rindu yang tak terbalas

Harapanku selalu ingin bertemu denganmu
namun daya tak sampai berkunjung
hanya doa yang bisa kusampaikan
hanya angin yang bisa kutitipkan
hanya bayangan yang bisa kulihat
hanya khayalan yang bisa kurasakan
namun itu tetap tak terasa
rasa itu menjadi luka yang nyata

Wahai angin yang menghembus segala arah
Izinkan aku menitip salam dariku untuknya
Berikan aku wewangian berbau Layla
Bisiklah ia dengan nada rindu
Ceritakanlah padaku tentangnya
Agar aku menghilangkan gundah yang kalbu tersiksa

Waktu semakin lama tak terasa
rindu yang membakar jiwa tak sembuh jua
sampai ingin membunuh jiwa

Andai aku ditakdirkan bertemu
Akan ku biarkan kaki ini terluka sampai menyentuh rumahmu
Akan ku panjatkan Doa agar tak terhalang impian
Akan ku korbankan nyawaku tuk sampai tujuan
Akan kulontarkan suara hatiku sekeras mungkin
Agar aku bisa melepaskan rindu dengan tenang

Mungkin semua orang menganggapku gila tak waras
Dan menyatakan aku telah hilang ingatan
menganggapku seperti orang sakit
Namun apalah daya mereka yang tak mengerti cinta sesungguhnya
Tak mengizinkan kami tuk bertemu kekasih harapannya
Tapi ku abaikan asa tak binasa

Bagaimana mungkin aku tak gila
Seorang kekasih Tuhan yang tanpa kepala
dengan lumuran darah tak ternoda
jiwanya membangkitkan diriku tuk menuju Tuhannya
Nafasnya bagai ombak yang hanyut akan dunia
Matanya bagai pelangi yang indah
Tangannya mengajakku tuk bertemu bunga-bunga yang mekar
Seorang memanggilnya Al-Husein pemuda surga.




Komentar