Hujan sering kali datang disaat hati terasa hampa Keheningan sering kali ku rasakan di saat mabuk pikiran kadang malam merindu pagi dan pagi merindu malam Ingin saja kuceritakan kisahku pada mereka Karena beban sudah kutahan lamanya Namun bukankah lebih baik diam? Mungkin aku lelah dengan kebisingan tak biasa kadang akalku mengajak bebas hati Namun tak bisa kugerakkan Terus aku harus bagaimana? Menangislah menangislah dihadapan Tuanmu ini!! Ia Pemilik obat luka Ia Penghilang beban berat Ia adalah Ia Sang penikmat hati Aku sering mengendam luka Rasanya perih Hancur tak berasa Ingin kuteriakkan tangisan Melepaskan sepi di ruang Namun lega karena-Nya kadang merasa percuma-cuma ragu dalam bertindak tapi ternyata aku salah dan itu tidak benar hanya saja dalam rahasia Nya tak mungkin aku tahu