Langsung ke konten utama

diam dalam gerak

Hujan sering kali datang disaat hati terasa hampa
Keheningan sering kali ku rasakan di saat mabuk pikiran
kadang malam merindu pagi
dan pagi merindu malam
Ingin saja kuceritakan kisahku pada mereka
Karena beban sudah kutahan lamanya
Namun bukankah lebih baik diam?

Mungkin aku lelah dengan kebisingan tak biasa
kadang akalku mengajak bebas hati
Namun tak bisa kugerakkan
Terus aku harus bagaimana?

Menangislah
menangislah dihadapan Tuanmu ini!!
Ia Pemilik obat luka
Ia Penghilang beban berat
Ia adalah Ia
Sang penikmat hati

Aku sering mengendam luka
Rasanya perih
Hancur tak berasa
Ingin kuteriakkan tangisan
Melepaskan sepi di ruang
Namun lega karena-Nya

kadang merasa percuma-cuma
ragu dalam bertindak
tapi ternyata aku salah
dan itu tidak benar
hanya saja dalam rahasia Nya tak mungkin aku tahu













Komentar